Resensi Komitmen Da'i Sejati
Hasan al-banna rahimahullah berkata, “ wahai
ikhwan, wahai seluruh manusia. Kita bukan partai politik walaupun berpolitik
secara islami adalah bagian penting dari fikrah kita. Kita bukan lembaga social
dan kebajikan, sekalipun aktivitas social dan kebajikan merupakan bagian dari
tujuan kita. Kita bukan klub olahraga, walaupun olahraga dan olahjiwa termasuk
aktivitas penting kita.
Lalu siapakah kita sebenarnya?
Dakwah kita adalah dakwah salafi, tarekat
sunni, hakikat sufi,, lembaga politik, klub olahraga, perkumpulan ilmiah dan
budaya, serta perusahaan bisnis dan gagasan social. Demikianlah,
komprehensivitas arti Islam telah membentuk komprehensivitas pemikiran kita
tentang semua aspek ishlah (reformasi). Aktivitas ikhwan diarahkan pada semua
aspek tersebut. Di saat sekian banyak individu dan kelompok mengarahkan
aktivitas mereka kepada salah satu aspek, justru ikhwan mengarahkan
aktivitasnya kepada semua aspek, dan mereka sangat menyadari bahwa Islam
menuntut mereka untuk melakukan semua itu.”
Komitmen da’I sejati sebuah buku yang menarik
untuk dibaca. Kutipan diatas mengingatkan kembali kepada kita bahwa dakwah itu
bukan hanya berkutat pada ibadah saja, sehingga kita akan
mengkotak-kotakan dakwah dan memiliki
pandangan yang sempit terhadap dakwah itu sendiri, padahal kita diajarkan bahwa
dakwah Islam itu luas dan mencakup seluruh aspek kehidupan. Sehingga kita dapat
bersikap arif dan bijaksana kepada objek dan ladang dakwah kita. (Peresensi)
Beberapa kutipan dalam buku komitmen da’I
sejati :
·
Jika komitmen terhadap dakwah
benar-benar tulus, maka tidak akan banyak da’I yang berguguran di tengah jalan.
Dakwah akan terus melaju dengan mulus untuk meraih tujuan-tujuannya dan mamou
memancangkan prinsip-prinsipnya dengan kokoh.
·
Jika komitmen terhadap dakwah
benar-benar tulus, niscaya hati sekian banyak orang akan menjadi bersih,
pikiran mereka akan bersatu, dan fenomena ingim menang sendiri saat berbeda
pendapat, akan jarang terjadi.
·
Jika komitmen da’I benar-benar
tulus, maka sikap toleran akan semarak, rasa saling mencintai akan merebak,
hubungan persaudaraan semakin kuat,dan barisan da’I akan menjadi bangunan yang
berdiri kokoh dan saling menopang.
·
Jika komitmen da’I benar-benar
tulus, maka dia tidak akan peduli saat ditempatkan di barisan depan atau
belakang. Komitmennya tidak akan berubah ketika ia diangkat menjadi pemimpin
yang berwenang mengeluarkan keputusan dan ditaati atau hanya sebagai jundi yang
tidak dikenal atau tidak dihormati.
·
Jika komitmennya benar-benar
tulus, maka hati seorang da’I akan tetap lapang untuk memaafkan setiap
kesalahan saudara-saudara seperjuangannya, sehingga tidak tersisa tempat
sekecil apa pun untuk permusuhan dan dendam.
·
Jika komitmen terhadap dakwah
benar-benar tulus, maka sikap toleran dan saling memaafkan akan teru berkembang
sehingga tidak ada momentum yang bisa menyulut kebencian, menaruh dendam, dan
amarah. Namun sebaliknya, semboyan yang diusung bersama adalah “saya sadder
bahwa saya sering melakukan kesalahan, dan saya yakin anda akan selalu memaafkan
saya.”
·
Jika komitmen da’I benar-benar
tulus, maka tidak mungkin akan terjadi kecerobohan dalam menunaikan kewajiban
dan tugas dakwah. Namun yang terjadi adalah fenomena berlomba-lomba untuk
melakukan kebaikan dan bersungguh-sungguh untuk mencapai derajat yang lebih
tinggi.
· Jika komitmen da’I benar-benar
tulus, maka semua orang akan sangat menghargai waktu. Bagi setiap da’I tidak
ada waktu yang terbuang sia-sia karena dia akan selalu menggunakannya untuk
beribadah kepada Allah disudutmihrab, atau berjuang melaksanakan dakwah dengan
menyeru kepada kebaikan atau mencegah kemungkaran. Atau, menjadi murabbi yang
gigih mendidik dan mengajari anak serta istrinya di rumah. Da’I yang aktif di
masjid untuk menyampaikan nasihat dan membimbing masyarakat.
·
Jika komitmennya bena-benar
tulus, maka setiap da’I akan segera menunaikan kewajiban keuangannya untuk
dakwah tanpa dihinggapi rasa ragu sedikit pun. Semboyannya adalah “ apa yang
ada padamu akan habisdan apa yang ada disisi Allah akan kekal.”
·
Jika komitmennya da’I benar-benar
tulus, maka setiap da’I akan patuh dan taat tanpa merasa ragu atau bimbang. Di
dalam benaknya, tidak ada lagi arti keuntungan pribadi dan menang sendiri.
·
Jika komitmennya da’I benar-benar
tulus, maka akan muncul fenomena pengorbanan yang nyata. Tidak ada kata “ya”
untuk dorongan nafsu atau segala sesuatu yang seiring dengan nafsu untuk
berbuat maksiat. Kata yang ada adalah kata “ya” untuk setiap perbuatan yang
mendekatkan diri kepada Allah.
·
Jika komitmen para da’I
benar-benar tulus, maka setiap anggota akan menaruh kepercayaan yang tinggi
kepada para pemimpin fikrah. Setiap yang bergabung akan melaksanan kebijakan
pimpinannya dan menegakkan prinsip-prinsip dakwah di dalam hatinya.
·
Jika komitmen terhadap dakwah
benar-benar tulus, maka setiap orang yang kurang teguh komitmennya akan
menangis, sementara yang bersungguh-sungguh akan menyesali dirinya karena ingin
berbuat lebih banyak dan berharap mendapat balasan serta pahala dari Allah.
·
Jika ada yang bertanya kepada
diri sendiri, “apa sebenarnya bentuk komitmen saya terhadap dakwah?”
Komitmen da’I sejati sebuah buku yang ditulis
oleh Muhammad abduh, seorang penulis yang tidak diragukan keahliannya dalam
bidang penulisan.
Sesuai dengan judulnya yang singkat “komitmen
da’I sejati” namun bermakna dalam, dakwah memang membutuhkan komitmen dari para
da’I, yahh sebuah komitmen. Sebuah kata yang sangat mudah diucapkan namun
realisasinya wuuh sangat sulit dijalankan.
Walau komitmen itu sulit untuk diterapakan
tak bukanlah suatu hal yang mustahil jika kita mau menerapkannya sama halnya
seperti yang dijelaskan dalam buku ini, berisi treatment-treatment dan
tamparan-tamparan bagi para da’I yang dewasa ini makin terlihat kehilangan jati
diri dan komitmennya.
Menarik, menumbuhkan kembali
semangat-semangat untuk berdakwah. Tak dapat disangkal bahwa realita yang kita
hadapi saat ini menghadapkan kita pada sosok da’I yang hanya fokus pada satu
aspek, namun dengan membaca buku, ini kita disadarkan kembali bahwa dakwah
Islam itu menyeluruh.
Komentar
Posting Komentar